Dimuat tanggal 04-11-2019 08:45:50
Kategori : Artikel Akuntansi
Laporan keuangan berperan sangat penting dalam suatu bisnis, baik dalam menilai kondisi saat ini, melakukan evaluasi masa lalu, maupun menetapkan rencana di masa yang akan datang. Setiap elemen laporan keuangan memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Ada yang berfungsi sebagai gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan, ada yang berfungsi sebagai gambaran tentang kemampuan menghasilkan keuntungan, ada pula sebagai pengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh kas. Secara lengkap elemen-elemen laporan terdiri dari lima hal yaitu: Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan laba rugi atau sering disebut sebagai income statement atau profit and lose statement, adalah bagian dari laporan keuangan yang berisi tentang sumber-sumber pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan selama periode tertentu. Laporan ini pula dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan forecasting terhadap arus kas yang akan diterima perusahaan di masa yang akan datang.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan laba rugi yang ideal setidaknya harus mencakup aspek pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, beban pajak, laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, serta bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekuitas. Pos luar biasa mengacu pada pendapatan, keuntungan, biaya, atau kerugian yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang tidak biasa dan jarang terjadi. Sementara itu, hak minoritas adalah hak yang dimiliki oleh pemegang saham kecil.
Pada dasarnya jenis laporan laba rugi terdiri dari dua bentuk yaitu:
Single Step
Untuk bentuk single step ini, alur dan juga pengelompokan akun lebih mudah. Hal ini karena semua pendapatan dan keuntungan di tempatkan di awal laporan laba rugi. Kemudian diikuti dengan seluruh beban atau biaya yang harus dikeluarkan atau ditanggung oleh perusahaan. Nah, selisih antara total pendapatan dan total beban inilah yang menunjukkan apakah perusahaan untung atau rugi.
Laporan Laba Rugi single step
Untuk laporan laba rugi berbentuk multiple step, anda harus memisahkan transaksi operasional dan non-operasional serta membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berkaitan. Pada laporan laba rugi bentuk ini, laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dan aktivitas insidentil.
Secara umum ada 2 elemen yang masuk dalam laporan laba rugi yaitu semua jenis pendapatan dan kerugian. Kemudian dalam laporan laba rugi ini ada beberapa pembagian pos laba atau rugi yaitu laba/rugi kotor, laba/rugi operasi, laba/rugi sebelum pajak, laba/rugi bersih dan laba/rugi dari operasi berjalan.
Laporan Laba Rugi multiple step
Di awal pembentukan atau pendirian perusahaan tentu ada modal awal agar perusahaan tersebut dapat beroperasi. Seiring berjalannya operasional perusahaan, biasanya setelah beralu satu periode akuntansi (sesuai periode laba rugi), maka modal akan mengalami perubahan. Jika selama periode tersebut perusahaan mengalami keuntungan maka jumlah modal akan mengalami keaikan, sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian maka modal akan mengalami penurunan. Selain itu, pengambilan pribadi oleh pemilik, atau pembagian dividen, juga akan mengurangi modal perusahaan. Laporan yang menyajikan perubahan modal dari kondisi di awal periode sampai akhir periode disebut dengan laporan perubahan modal.
Laporan Perubahan Modal
Neraca atau laporan posisi keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan yang memuat informasi tentang posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuatas pemilik pada tanggal tertentu. Laporan ini menggambarkan kekayaan perusahaan serta sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan tersebut.
Neraca dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu bentuk skontro dan bentuk stafel. Neraca bentuk skontro adalah neraca yang disusun secara horizontal menjadi dua bagian, sisi kiri berisi kekayaan (aktiva), bagian kanan memuat sumber kekayaan berupa kewajiban dan ekuitas. Neraca bentuk skontro tampak dalam contoh berikut.
Neraca bentuk skontro
Adapun neraca bentuk stafel adalah neraca yang disusun secara vertikal, kelompok aktiva ditempatkan paling atas, kemudian kelompok kewajiban dan terakhir kelompok ekuitas. Berikut adalah contoh neraca bentuk stafel.
Neraca bentuk stafel
Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam laporan keuangan arus kas meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive.
Klasifikasi Laporan Arus Kas
Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian yaitu:
Kas aktivitas operasi : Arus kas aktivitas operasi meliputi semua penerimaan dan pengeluaran yang berasal dari aktivitas utama perusahaan, antara lain penjualan, penerimaan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya.
Kas aktivitas investasi : Merupakan arus kas yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran yang berasal dari kegiatan investasi perusahaan seperti surat berharga, aktiva tetap dan sebagainya.
Kas aktivitas pendanaan : Merupakan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan uang oleh pemilik.
Penyusunan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun melalui dua cara yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Secara elemen, tidak ada yang berbeda antara dua cara penyajian laporan keuangan arus kas tersebut, perbedaannya hanya terletak pada penyajian arus kas yang berasal dari kegiatan operasi.
Metode Langsung
Sesuai dengan namanya, metode langsung adalah penyusunan laporan arus kas yang diambil secara langsung dari masing-masing jenis transaksi yang mengakibatkan terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas.
Laporan Arus Kas metode langsung
Metode tidak Langsung
Sedangkan metode tidak langsung, laporan arus kas disusun melalui laporan laba rugi, akan tetapi semua pendapatan dan biaya tenggelam (sunk cost) dikeluarkan dari laba bersih.
Bagian laporan keuangan yang terakhir adalah catatan atas laporan keuangan, yaitu salah satu unsur laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK) dalam rangka pengungkapan yang memadai.
CaLK meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan LAK. CaLK juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
CaLK mengungkapkan/menyajikan/menyediakan hal-hal sebagai berikut: