Dimuat tanggal 01-11-2019 09:37:22
Kategori : Artikel Akuntansi
Laporan keuangan (financial statement/report)
merupakan rangkuman yang disusun untuk menjelaskan konsidi kekayaan
perusahaan atau instansi pada waktu tertentu serta kemampuannya di dalam
menghasilkan keuntungan selama periode tertentu yang dapat dinilai dan
dinyatakan dalam satuan mata uang. Jadi laporan keuangan adalah
informasi tentang kekayaan perusahaan berserta kinerjanya yang dapat
dinilai dengan uang. Adapun kekayaan perusahaan yang tidak dapat dinilai
dengan uang seperti lokasi yang strategis, karyawan yang cakap dan
terampil tidak dimasukkan ke dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan akan menjadi dasar penilaian dan kepercayaan pihak-pihak terkait (stakeholders)
tentang masa depan perusahaan serta kelangsungan hidup perusahaan di
masa yang akan datang. Demi memperoleh penilaian baik dan kepercayaan
dari investor/kreditor ada kecenderungan manajemen untuk memperbesar (overstated) aset dan keuntungan daripada kondisi yang sesungguhnya. Sebaliknya untuk mengurangi pajak ada kecenderungan memperkecil (understated)
terhadap keuntungan. Oleh karenanya maka diperlukan pihak ketiga yang
independen untuk memeriksa dan memberikan penilaian objektif terhadap
laporan keuangan. Pihak ketiga tersebut tidak lain adalah auditor dari
kantor akuntan publik.
Berdasarkan jenis dan fungsinya laporan keuangan terdiri dari neraca (balance sheet) atau sering disebut laporan posisi keuangan, laporan laba rugi (profit and lose), lapora arus kas (cash flow), laporan perubahan ekuitas, dan laporan/catatan atas laporan keuangan. (baca selengkapnya tentang Jenis-Jenis Laporan Keuangan)
Ada banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan baik pihak internal maupun pihak eksternal. Berikut pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan :
Manajemen
Manajemen
adalah pihak yang menjalankan seluruh kegiatan perusahaan dari sejak
perencanaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi. Oleh karena itu maka
manajemen memerlukan sebanyak mungkin informasi keuangan dalam rangka
membuat perencanaan maupun evaluasi terhadap kegiatan perusahaan.
Karyawan
Karyawan
berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kondisi
perusahaan saat ini, omzet atau keuntungan perusahaan biasanya terkait
insentif, bonus dan kenaikan gaji. Karyawan juga perlu mengetahui masa
depan perusahaan, serta kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan,
untuk memutuskan apakah dia tetap bekerja ataukah dia mencari tempat
kerja yang lain.
Investor
Salah satu pihak yang paling
concern terhadap laporan keuangan perusahaan adalah para investor untuk
mengetahui berapa hasil keuntungan dari investasinya serta bagaimana
masa depan investasinya di tahun-tahun yang akan datang.
Kreditor
Kreditor
berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
likuiditas, retabilitas dan solvabilitas perusahaan, sehingga diketahui
apakah kreditnya aman ataukah berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Pemerintah
Kepentingan
pemerintah terhadap laporan keuangan utamanya adalah terkait dengan
pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Hal lain juga terkait
dengan apakah perusahaan mematuhi ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku atau tidak.
Pemasok
Pemasok
adalah penyedia barang/jasa bagi perusahaan dan umumnya mereka
bertransaksi secara kredit, sehingga mereka perlu mengetahui kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang berjalan. Selain itu pemasok perlu
mengetahui tingkat penjualan perusahaan sehingga dia dapat memprediksi
ketersediaan produknya, menentukan harga, serta penawaran dan promo
terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Pelanggan
Pelanggan
perlu memastikan kelangsungan hidup perusahaan untuk memastikan layanan
purna jual, garansi serta pemeliharaan produk yang dibeli.
Masyarakat
Masyarakat
adalah komunitas di linkungan sekitar perusahaan maupun masarakat umum.
Mereka adalah calon karyawan, calon investor, calon kreditor, dan calon
pelanggan, sehingga berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan. Selain itu masyarakat juga berhak terhadap community development program (CD program) sebagai kompensasi perusahaan terhadap lingkungan sekitar, demikian pula terhadap corporate social responsibility (CSR).